Kamera ukurannya memang kecil, seukuran tempat korek api, tapi GoPro sedikit lebih tebal. Lebih tampak seperti mainan daripada kamera serius untuk profesional. Kedua, tak ada lubang intip (view finder) atau LCD untuk melihat bagaimana posisi obyek (kecuali membeli khusus LCD yang bisa dipasang di belakang bodi yang hampir menyentuh harga 1 juta). Itu jadi masalah besar bagi yang tak terbiasa; masalah besar sebab kita tak tahu komposisinya.
Fitur-fitur yang cukup sederhana. Bila di kamera digital lain tombol-tombol fitur minimal lima, maka di GoPro hanya tiga. Tombol power yang juga jadi mode, tombol shutter juga untuk enter, dan satu tombol wifi. Kombinasi dua tombol awal adalah pemilihan menu. Untuk isinya tak banyak, jadi bisa mudah memahaminya tapi gampang lupa. Sedikitnya tombol menjadikan kamera ini 99% auto (1% itu hanya pilihan pada Spot Meter alias Yes atau Not). Tak ada pengaturan kecepatan, tak ada pengaturan bukaan, tak ada pengaturan ISO, dan pengaturan-pengaturan lain seperti yang ada di kamera digital pada umumnya.
Kekurangan di atas memberi kesimpulan bahwa sepertinya kamera GoPro seperti kamera jadul. Satu-satunya LCD yang ada di situ masih monokrom, seperti kalkulator, dan tak ada lampu flash. Betul-betul ketinggalan jaman. Begitu kira-kira.
Tapi ternyata, kekurangan di atas memang disengaja. Dugaan saya, selain memang ada yang tidak terlalu penting, juga untuk menghemat baterei. Dengan kata lain, kamera ini betul-betul hanya mengandalkan dua bagian utama pada kamera, yaitu lensa dan sensor. Kan memang itu yang penting ada pada kamera. Jika itu tak ada, kamera tak bisa apa-apa. Kalau yang lain sih masih bisa tidak ada.
Nah, lalu apa kelebihan kamera ini. Pertama adalah kualitas gambar, khususnya GoPro Hero 3 seri Black. Bagi yang gemar mendokumentasikan aksi-aksi di lingkungan ekstrem atau aktivitas berbahaya dengan kualitas sangat bagus, kamera ini bisa diandalkan. Malah bisa dikatakan, kualitasnya mungkin terlalu berlebihan, alias mubasir juga sebab akan sangat jarang digunakan. Nanti saya jelaskan mengapa akan jarang digunakan.
Recent Comments